Dalam waktu yang singkat kita harus bersiap-siap ucapkan selamat tinggal pada BIOS karena sudah ada penggantinya yaitu UEFI (Unified Extensible Firmware Interface). Teknologi baru inilah yang digadang-gadang bakal mengurangi waktu booting sebuah komputer secara drastis. Kabarnya, UEFI akan ditanamkan pada komputer generasi terbaru. Dengan teknologi ini, komputer bisa menyala hanya dalam hitungan detik. Usut punya usut, UEFI rupanya merupakan software yang dikembangkan dari BIOS juga.
Teknologi BIOS yang digunakan untuk boot up komputer sejak 1979 diakui memang lamban. Ini menjadi salah satu alasan mengapa komputer membutuhkan waktu lama saat pertama kali dinyalakan. Sebaliknya UEFI, dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan komputer modern dan segera menjadi teknologi terkemuka yang hadir di banyak komputer. Dan jangan lupa, UEFI memungkinkan komputer hidup dan mati hanya beberapa detik saja.
Saat ini, memakan waktu 25 hingga 30 detik untuk booting sebelum melihat bit pertama dari sign on OS. Dengan UEFI, bisa lebih cepat kata Kepala forum UEFI Mark Doran. Namun sayangnya Doran tak menyebutkan seberapa cepat waktu yang diperlukan. “Ini memang bukan instant-on, namun sudah jauh lebih baik ketimbang yang bisa ditangani teknologi konvensional BIOS,” tambahnya. Dikatakan olehnya, UEFI merupakan sistem yang lebih bisa beradaptasi, dapat mengatasi keyboard dan peripheral terkoneksi ke port yang berbeda, serta dapat digunakan untuk mendukung layar sentuh dan interface gesture generasi terbaru.
Para ahli memprediksi, UEFI akan mulai meramaikan pasar komputer tahun depan. Ya, tak heran jika para ahli memperkirakan UEFI akan sangat diminati. Pasalnya, banyak vendor komputer yang bekerja keras memangkas waktu booting pada komputer mereka. Salah satunya Google, OS Chrome yang segera meluncur dikabarkan akan membuat komputer bisa menyala dalam waktu singkat.
Keunggulan UEFI dari BIOS
Ada kemungkinan UEFI akan menggeser posisi BIOS DIANTARANYA
1. Drive Size Limits
UEFI menjadi sangant penting karena kebutuhan GPT (GUID Partition Table) untuk menggantikan MBR (Master Boot Record) yang memiliki batas dalam membaca hadrdisk 2 TB APALAGI 3TB maka diperlukan adanya UEFI, dengan UEFI hadridsk dapat terbaca. GPT menggunakan basis 64 bit sehingga dapat mendeskripsikan hardisk hhingga 9,4 Zettabyte . Tidak hanya itu, GPT juga dapat mengatasi masalah-masalh yang berkaitan dengan MBR, seperti integritas data, backup table, dan jumlah maksimum partisi .
2. Pre-Boot Network
Protokol untuk networking saat ini umumnya masih menggunakan IP v4. Namun, IP V6 akan segera menggantikan setelah dikembangkan selama beberapa akhir ini. UUEFI menyertakan IP v6 pada spesifikasi sehingga network booting dan kemampuan remote jarak jauh yang terintegrasi tampaknya akan menjadi network standard baru
3. Pre-Boot Application
Pplikasi yang dapat kita akses pada pre-boot adalah system diagnosis, memory test , live update, game, utilities, dan system recovery, bergantung pada manufaktur karena ia bersifat independent hardware.