Thursday, 22 May 2014

Mengapa Aki Meledak?

Aki Meledak terjadi ketika dinding yang mengisolasi suatu material didalamnya tidak mampu menahan tekanan yang berasal dari pemuaian material didalamnya. Kejadian ledakan pada sebuah aki adalah sebuah fenomena yang dapat di jelaskan secara teknis. sesuatu hal yang menyebabkan air accu terisolasi di dalam ruang. Ledakan aki terjadi pada beberapa kondisi, pada kondisi awal start atau pada kondisi aki digunakan beroperasi normal. Misal pada saat mobil atau engine berjalan normal. Pernahkah anda mengalami aki anda meledak, meletus atau sejenisnya? Mungkin jawabannya akan beragam, tergantung kepada kejadian yang pernah dialami. Kalau anda seorang teknisi mungkin akan menjawab, ‘pernah’ atau ‘tidak pernah’ bahkan ada yang bilang ‘ idih amit-amit deh’. Kalau anda teknisi mungkin akan juga mengatakan bahwa ini adalah hal yang biasa terjadi alias kejadian umum dan bukan merupakan hal yang istimewa. Namun jika anda seorang praktisi Safety/K3 maka akan dilihat ini adalah hal luar biasa dan menjadi sebuah temuan audit dan merupakan dalam klasifikasi Major karena dapat menyebabkan Loss Time Injury (LTI) atau Medical Treatment Injury (MTI), bahkan bisa menjadi Fatality. Semua kondisi tersebut adalah sebuah kejadian yang sangat di ‘haramkan’ oleh praktisi Safety. Sebisa mungkin kejadian ini di eliminasi kalau perlu di hapus dari catatan. Tetapi bagaimanapun ledakan pada accu sangat berbahaya, karena acid atau accu-zuur didalam bisa muncrat berserakan mengenai orang didekatnya dan membuat melepuh pada kulit, kebutaan pada mata. Mungkin juga menimbulkan trauma pada telinga karena suara lekadakan yang sangat keras. Maka berhati-hatilah dengan penggunaan dan pengoperasian accu. Sebuah kejadian kecelakan merupakan hal yang tidak kita harapkan. Namun dalam setiap musibah selalu ada sebuah hikmah yang dapat kita ambil. Kejadian ini adalah sebuah accident yang menimpa salah satu gedung yang saya tangani. Teknisi kami tidak mengalami masalah apapun ketika sebuah aki yang sedang di periksa tiba-tiba meledak. Kejadiannya adalah, teknisi melakukan weekly checklist, salah satunya adalah menyalakan genset secara manual. Sebelum melakukan teknisi melakukan prosedur standar untuk menyalakan genset, mulai dari melihat level oli, tegangan aki, level air aki dan melihat kemungkinan kendor conector, berkaratnya pole dari aki serta melembungnya bodi aki. Setelah semua dilihat aman dan di yakinkan dalam kondisi wajar, maka teknisi bersiap untuk menyalakan mesin seperti biasa. Saat tombol start di pencet, blarrrrrr… meletus lah aki dan mengakibatkan percikan pecahan tutup atas yang membahayakan. Kecelakaan tetaplah kecelakaan yang tetap harus di usut asal muasal, efek, dampak dan seberapa besar andil tipa orang yang terlibat. Tentunya ini adalah pertanggungjawaban yang harus di ambil oleh semua kalangan. Selagi proses investigasi berjalan, mari kita coba analisa secara teknis kenapa hal ini bisa terjadi. Berikut beberapa penyebab kenapa accu atau aki pada genset bisa sampai meledak: 1. Kabel konektor pada pada accu genset longgar jadi pada saat start dinyalakan, dynamo starter menarik arus yang besar dan karena kabelnya longgar dan arus yang kelewat besar sehingga bisa terjadi ledakan. Tindakan pencegahannya adalah selalu menyalakan genset selalu cek kekencangan kabel konektornya dan selalu kencangkan baut-baut sudah mengendor. 2. Jika dynamo starter sudah mengeluarkan suara yang tidak normal atau sudah susah dinyalakan berhati hatilah itu berarti dynamo anda bermasalah. Jika dipaksakan bisa mengakibatkan short sikuit, atau rotor yang sangat berat berputar yang mengakibatkan menarik arus yang sangat besar dan dapat berefek ke accu sampai meledak. 3. Komponen accu tidak dirawat secara rutin, seperti airnya kurang atau bak airnya accunya membengkak karena tidak dikontrol airnya. Maka selalu lakukan control terhadap permukaan air accunya. 4. Accu yang sudah lama dapat menyebabkan kualitas sel sel accu menjadi jelek, dapat menyebabkan ledakan pada saat genset di start. Maka jika umur accu sudah mencapai 2 tahun disarankan diganti.Dari beberapa referensi usia normal dari aki adalah 1,5 – 2,5 tahun tergantung dari kondisi pemakaian. Semakin sering aki digunakan (charge and re-charge) maka aki justru akan lebih panjang usianya dari pada aki yang jarang di gunakan. 5. Overheating karena charger yang bermasalah pada sel sel accu juga bisa menjadi penyebab terjadinya ledakan. Maka dari itu jika sudah tidak dipakai matikan chargernya nyalakan kembali pada saat dibutuhkan, kecuali jika genset memang dinyalakan selama 24 jam maka perlu diberikan pengawasan khusus. 6. Overcharge yaitu sebuah kondisi dimana aki terus menerus di charge yang panasan dan melendung (covernya kemudian meledak). Pada batere kering, gas hidrogen dan oksigen tidak mudah keluar, dan terkumpul di dalam aki. Jika pengisian aki terlalu tinggi hingga melampaui batas normal (overcharge), maka produksi hidrogen dan oksigen meningkat. Sehingga pada suatu saat akan melampaui kemampuan wadah aki dan akhirnya wadah pecah alias aki meledak. Batere yang tertutup rapat (sealed battery) seperti aki kering (gel cell, Adsorbed Glass Mat, dll) memang lebih tinggi resiko meledaknya dari pada aki basah. 7. Selama aki diisi-ulang / dicas (recharge), aki akan mengeluarkan gas hidrogen dan oksigen. Sebagaimana diketahui hidrogen adalah gas yang mudah terbakar, sedangkan oksigen adalah zat yang membantu proses pembakaran. Sehingga kombinasi kedua gas tersebut akan mudah terbakar. Campuran hidrogen dan oksigen dalam konsentrasi tertentu jika bertemu dengan percikan api atau panas yang tinggi walau cuma di satu titik kecil, maka akan mudah meledak. Bagaimana cara menghidari ledakan tersebut? Berikut yang seharusnya dilakukan: 1. Selalu melakukan pemeriksaan awal sebelum mengoperasikan / menyalakan engine. Seperti lihat level air, lihat kekecangan konektor terhadap pole. 2. Waspada terhadap perubahan bentuk dari accu itu sendiri, apakah accu sudah melembung (hamil) atau yang lain 3. Untuk Accu dengan kapasitas besar, dalam penempatanya harus diberi jalan udara (artinya tidak tertutup rapat) gunanya agar gas hidrogen tidak terperangkap dan terkumpul pada ruang tertutup sehingga kekuatan melemah. 4. Saat membuka kabel accu mulailah dengan membuka dari pole negative(-) bukan yang positif (+) sehingga tidak menimbulkan percikan (terutama accu berkapasitas besar seperti accu forklift dan alat berat lainnya). 5. Pada saat memasang accu dilakukan sebaliknya pasang yang positif (+) dulu kemudian yang negatif (-) ini pun utk menghindari percikan. 6. Tidak menambahkan beban pada aki yang melebihi dari design pabrik, yang menimbulkan arus yang terlalu 7. Operator dilarang merokok saat menyalakan / mengoperasikan engine.
Battery/ aki yang sehat, krusial bagi sistem kelistrikan mobil. Battery yang tidak terawat, tidak saja mengganggu kerja mobil, tapi juga berisiko meledak. Risiko meledak selalu di ingatkan lewat label yang terpasang, meskipun banyak pengguna yang lalai memperhatikannya.

Battery bisa meledak tiba-tiba, tanpa ada peringatan sebelumnya. Dan kalau Anda berdiri dekat dan tidak dapat menghindar, asam battery dapat menciderai Anda. Demikian pula kompartemen mesin, pipa-pipa dan sistem kabel yang langsung �termakan � asam kuat itu.

Bagaimana battery bisa meledak dan langkah-langkah apa untuk mencegahnya?

Seperti kita ketahui, battery menghasilkan listrik dari reaksi kimia yang salah satu produk sampingannya adalah hidrogen. Hidrogen adalah gas yang sangat mudah terbakar. Karena panas dari reaksi kimia dalam battery, juga panas kompartemen mesin, hidrogen ini tersembur keluar.

Bahaya timbul bila saat itu ada percikan api di sekitar battery. Jika gas hidrogen terpercik api, Blammm!!!, meledak. Sumber percikan bisa saja dari battery itu sendiri, bisa pula dari keteledoran pengguna. Pernah terjadi gara-gara ngutak-atik sambil merokok, battery meledak.

Pemicu percikan api lain adalah sentuhan antar plat. Dengan bertambahnya usia pakai battery, larutan asam semakin berkurang dan plat tidak lagi terendam. Ini bisa menyebabkan plat melengkung. Ketika kunci start diputar, permintaan tenaga listrik dalam jumlah besar untuk menggerakkan motor starter bisa menyebabkan plat bengkok itu menjadi lentur yang bisa saja bersentuhan dengan plat lain hingga menimbulkan percikan api.

Penyebab paling sering ledakan aki saat start adalah kutub-kutub battery dan kabel yang kotor. Kotoran itu menghambat jalannya arus listrik dan bisa menimbulkan loncatan bunga api. Jadi kebiasaan untuk mengecek dan membersihkan aki secara teratur sangat menguntungkan.

Selain itu kebiasan men-jumper yang kurang tepat juga riskan. Kebanyakan pengendara salah kaprah dengan memasang kabel jumper ke battery yang bagus, kemudian menyambungkan ke battery lemah. Hal ini bisa menyebabkan timbulnya percikan api. Biasakan untuk memasang kabel jumper pada battery lemah lebih dahulu, sebelum disambungkan ke battery bagus.

Sekedar mengingatkan, prosedurnya adalah:

- Siapkan dulu kabel jumper, dan posisikan kedua mobil berdekatan tapi tidak saling menyentuh. Matikan semua lampu, radio, AC dan komponen elektronik lainnya. Bersihkan pula kutub-kutub kedua mobil yang kotor.

- Buka tutup aki dan ganti dengan kain untuk mengurangi bahaya ledakan yang mungkin timbul.

- Mesin mobil dengan battery sehat dihidupkan dan biarkan pada putaran idle untuk beberapa saat.

- Hubungkan kabel jumper positif dari battery lemah ke baterai kuat, disusul kabel jumper negatif. Tunggu berapa saat, sekitar tiga menit. Jika dirasa pengisian battery dirasa cukup, cobalah menstater mobil yang mogok.

- Jika berhasil, lepaskan kabel jumper dengan urutan terbalik, kabel negatif dulu baru positif. Singkap pula kain diatas battery dan pasang penutup sebenarnya.

sumber : http://antok-arema.blogspot.com/2013/10/mengapa-aki-meledak.html
               http://indonesiaindonesia.com/f/7570-cegah-aki-meledak/

0 comments: