Mengapa Aki Meledak?
Aki Meledak terjadi ketika dinding yang mengisolasi suatu material
didalamnya tidak mampu menahan tekanan yang berasal dari pemuaian
material didalamnya. Kejadian ledakan pada sebuah aki adalah sebuah
fenomena yang dapat di jelaskan secara teknis. sesuatu hal yang
menyebabkan air accu terisolasi di dalam ruang. Ledakan aki terjadi pada
beberapa kondisi, pada kondisi awal start atau pada kondisi aki
digunakan beroperasi normal. Misal pada saat mobil atau engine berjalan
normal.
Pernahkah anda mengalami aki anda meledak, meletus atau sejenisnya?
Mungkin jawabannya akan beragam, tergantung kepada kejadian yang pernah
dialami. Kalau anda seorang teknisi mungkin akan menjawab, ‘pernah’ atau
‘tidak pernah’ bahkan ada yang bilang ‘ idih amit-amit deh’. Kalau
anda teknisi mungkin akan juga mengatakan bahwa ini adalah hal yang
biasa terjadi alias kejadian umum dan bukan merupakan hal yang istimewa.
Namun jika anda seorang praktisi Safety/K3 maka akan dilihat ini
adalah hal luar biasa dan menjadi sebuah temuan audit dan merupakan
dalam klasifikasi Major karena dapat menyebabkan Loss Time Injury (LTI)
atau Medical Treatment Injury (MTI), bahkan bisa menjadi Fatality.
Semua kondisi tersebut adalah sebuah kejadian yang sangat di ‘haramkan’
oleh praktisi Safety. Sebisa mungkin kejadian ini di eliminasi kalau
perlu di hapus dari catatan.
Tetapi bagaimanapun ledakan pada accu sangat berbahaya, karena acid atau
accu-zuur didalam bisa muncrat berserakan mengenai orang didekatnya dan
membuat melepuh pada kulit, kebutaan pada mata. Mungkin juga
menimbulkan trauma pada telinga karena suara lekadakan yang sangat
keras. Maka berhati-hatilah dengan penggunaan dan pengoperasian accu.
Sebuah kejadian kecelakan merupakan hal yang tidak kita harapkan. Namun
dalam setiap musibah selalu ada sebuah hikmah yang dapat kita ambil.
Kejadian ini adalah sebuah accident yang menimpa salah satu gedung yang
saya tangani. Teknisi kami tidak mengalami masalah apapun ketika sebuah
aki yang sedang di periksa tiba-tiba meledak. Kejadiannya adalah,
teknisi melakukan weekly checklist, salah satunya adalah menyalakan
genset secara manual.
Sebelum melakukan teknisi melakukan prosedur standar untuk menyalakan
genset, mulai dari melihat level oli, tegangan aki, level air aki dan
melihat kemungkinan kendor conector, berkaratnya pole dari aki serta
melembungnya bodi aki.
Setelah semua dilihat aman dan di yakinkan dalam kondisi wajar, maka
teknisi bersiap untuk menyalakan mesin seperti biasa. Saat tombol start
di pencet, blarrrrrr… meletus lah aki dan mengakibatkan percikan pecahan
tutup atas yang membahayakan.
Kecelakaan tetaplah kecelakaan yang tetap harus di usut asal muasal,
efek, dampak dan seberapa besar andil tipa orang yang terlibat. Tentunya
ini adalah pertanggungjawaban yang harus di ambil oleh semua kalangan.
Selagi proses investigasi berjalan, mari kita coba analisa secara teknis
kenapa hal ini bisa terjadi.
Berikut beberapa penyebab kenapa accu atau aki pada genset bisa sampai
meledak:
1. Kabel konektor pada pada accu genset longgar jadi pada saat start
dinyalakan, dynamo starter menarik arus yang besar dan karena kabelnya
longgar dan arus yang kelewat besar sehingga bisa terjadi ledakan.
Tindakan pencegahannya adalah selalu menyalakan genset selalu cek
kekencangan kabel konektornya dan selalu kencangkan baut-baut sudah
mengendor.
2. Jika dynamo starter sudah mengeluarkan suara yang tidak normal atau
sudah susah dinyalakan berhati hatilah itu berarti dynamo anda
bermasalah. Jika dipaksakan bisa mengakibatkan short sikuit, atau rotor
yang sangat berat berputar yang mengakibatkan menarik arus yang sangat
besar dan dapat berefek ke accu sampai meledak.
3. Komponen accu tidak dirawat secara rutin, seperti airnya kurang atau
bak airnya accunya membengkak karena tidak dikontrol airnya. Maka
selalu lakukan control terhadap permukaan air accunya.
4. Accu yang sudah lama dapat menyebabkan kualitas sel sel accu menjadi
jelek, dapat menyebabkan ledakan pada saat genset di start. Maka jika
umur accu sudah mencapai 2 tahun disarankan diganti.Dari beberapa
referensi usia normal dari aki adalah 1,5 – 2,5 tahun tergantung dari
kondisi pemakaian. Semakin sering aki digunakan (charge and re-charge)
maka aki justru akan lebih panjang usianya dari pada aki yang jarang di
gunakan.
5. Overheating karena charger yang bermasalah pada sel sel accu juga
bisa menjadi penyebab terjadinya ledakan. Maka dari itu jika sudah
tidak dipakai matikan chargernya nyalakan kembali pada saat dibutuhkan,
kecuali jika genset memang dinyalakan selama 24 jam maka perlu diberikan
pengawasan khusus.
6. Overcharge yaitu sebuah kondisi dimana aki terus menerus di charge
yang panasan dan melendung (covernya kemudian meledak). Pada batere
kering, gas hidrogen dan oksigen tidak mudah keluar, dan terkumpul di
dalam aki. Jika pengisian aki terlalu tinggi hingga melampaui batas
normal (overcharge), maka produksi hidrogen dan oksigen meningkat.
Sehingga pada suatu saat akan melampaui kemampuan wadah aki dan akhirnya
wadah pecah alias aki meledak. Batere yang tertutup rapat (sealed
battery) seperti aki kering (gel cell, Adsorbed Glass Mat, dll) memang
lebih tinggi resiko meledaknya dari pada aki basah.
7. Selama aki diisi-ulang / dicas (recharge), aki akan mengeluarkan gas
hidrogen dan oksigen. Sebagaimana diketahui hidrogen adalah gas yang
mudah terbakar, sedangkan oksigen adalah zat yang membantu proses
pembakaran. Sehingga kombinasi kedua gas tersebut akan mudah terbakar.
Campuran hidrogen dan oksigen dalam konsentrasi tertentu jika bertemu
dengan percikan api atau panas yang tinggi walau cuma di satu titik
kecil, maka akan mudah meledak.
Bagaimana cara menghidari ledakan tersebut?
Berikut yang seharusnya dilakukan:
1. Selalu melakukan pemeriksaan awal sebelum mengoperasikan / menyalakan
engine. Seperti lihat level air, lihat kekecangan konektor terhadap
pole.
2. Waspada terhadap perubahan bentuk dari accu itu sendiri, apakah accu
sudah melembung (hamil) atau yang lain
3. Untuk Accu dengan kapasitas besar, dalam penempatanya harus diberi
jalan udara (artinya tidak tertutup rapat) gunanya agar gas hidrogen
tidak terperangkap dan terkumpul pada ruang tertutup sehingga kekuatan
melemah.
4. Saat membuka kabel accu mulailah dengan membuka dari pole negative(-)
bukan yang positif (+) sehingga tidak menimbulkan percikan (terutama
accu berkapasitas besar seperti accu forklift dan alat berat lainnya).
5. Pada saat memasang accu dilakukan sebaliknya pasang yang positif (+)
dulu kemudian yang negatif (-) ini pun utk menghindari percikan.
6. Tidak menambahkan beban pada aki yang melebihi dari design pabrik,
yang menimbulkan arus yang terlalu
7. Operator dilarang merokok saat menyalakan / mengoperasikan engine.
Battery/ aki yang sehat, krusial bagi sistem kelistrikan mobil. Battery
yang tidak terawat, tidak saja mengganggu kerja mobil, tapi juga
berisiko meledak. Risiko meledak selalu di ingatkan lewat label yang
terpasang, meskipun banyak pengguna yang lalai memperhatikannya.
Battery bisa meledak tiba-tiba, tanpa ada peringatan sebelumnya. Dan
kalau Anda berdiri dekat dan tidak dapat menghindar, asam battery dapat
menciderai Anda. Demikian pula kompartemen mesin, pipa-pipa dan sistem
kabel yang langsung �termakan � asam kuat itu.
Bagaimana battery bisa meledak dan langkah-langkah apa untuk mencegahnya?
Seperti kita ketahui, battery menghasilkan listrik dari reaksi kimia
yang salah satu produk sampingannya adalah hidrogen. Hidrogen adalah gas
yang sangat mudah terbakar. Karena panas dari reaksi kimia dalam
battery, juga panas kompartemen mesin, hidrogen ini tersembur keluar.
Bahaya timbul bila saat itu ada percikan api di sekitar battery. Jika
gas hidrogen terpercik api, Blammm!!!, meledak. Sumber percikan bisa
saja dari battery itu sendiri, bisa pula dari keteledoran pengguna.
Pernah terjadi gara-gara ngutak-atik sambil merokok, battery meledak.
Pemicu percikan api lain adalah sentuhan antar plat. Dengan bertambahnya
usia pakai battery, larutan asam semakin berkurang dan plat tidak lagi
terendam. Ini bisa menyebabkan plat melengkung. Ketika kunci start
diputar, permintaan tenaga listrik dalam jumlah besar untuk menggerakkan
motor starter bisa menyebabkan plat bengkok itu menjadi lentur yang
bisa saja bersentuhan dengan plat lain hingga menimbulkan percikan api.
Penyebab paling sering ledakan aki saat start adalah kutub-kutub battery
dan kabel yang kotor. Kotoran itu menghambat jalannya arus listrik dan
bisa menimbulkan loncatan bunga api. Jadi kebiasaan untuk mengecek dan
membersihkan aki secara teratur sangat menguntungkan.
Selain itu kebiasan men-jumper yang kurang tepat juga riskan. Kebanyakan
pengendara salah kaprah dengan memasang kabel jumper ke battery yang
bagus, kemudian menyambungkan ke battery lemah. Hal ini bisa menyebabkan
timbulnya percikan api. Biasakan untuk memasang kabel jumper pada
battery lemah lebih dahulu, sebelum disambungkan ke battery bagus.
Sekedar mengingatkan, prosedurnya adalah:
- Siapkan dulu kabel jumper, dan posisikan kedua mobil berdekatan tapi
tidak saling menyentuh. Matikan semua lampu, radio, AC dan komponen
elektronik lainnya. Bersihkan pula kutub-kutub kedua mobil yang kotor.
- Buka tutup aki dan ganti dengan kain untuk mengurangi bahaya ledakan yang mungkin timbul.
- Mesin mobil dengan battery sehat dihidupkan dan biarkan pada putaran idle untuk beberapa saat.
- Hubungkan kabel jumper positif dari battery lemah ke baterai kuat,
disusul kabel jumper negatif. Tunggu berapa saat, sekitar tiga menit.
Jika dirasa pengisian battery dirasa cukup, cobalah menstater mobil yang
mogok.
- Jika berhasil, lepaskan kabel jumper dengan urutan terbalik, kabel
negatif dulu baru positif. Singkap pula kain diatas battery dan pasang
penutup sebenarnya.
sumber : http://antok-arema.blogspot.com/2013/10/mengapa-aki-meledak.html
http://indonesiaindonesia.com/f/7570-cegah-aki-meledak/
0 comments:
Post a Comment